Bumi Menara Internusa atau lebih
sering disebut sebagai PT. BMI adalah salah satu pemain besar dalam pengolahan
produk dari udang dan diekspor ke mancanegara. Perusahaan ini mempunyai
beberapa pabrik dan berkantor pusat di Surabaya. Perusahaan berdiri tahun 1989
dan dengan seiring waktu kini beberapa pabrik telah berdiri diantaranya di daerah
Dampit, Malang dan Lampung. Perusahaan membeli udang dari masyarakat umum juga
dari beberapa tambak yang bekerjasama dengan mereka, salah satu diantaranya
adalah PT. Tiwandi Sempana yang berkedudukan di daerah Pesisir, Probolinggo.
Tambak inilah yang sedang diusahakan oleh PT. BMI untuk bisa mendapatkan
sertfikasi dari ASC-Shrimp yang bekerjasa sama dengan WWF Indonesia untuk
monitoring pemenuhan standar dalam skema Seafood Savers sejak November 2016.
Banyak hal yang telah dilakukan diantaranya mengembangkan program kerja bersama
atau yang disebut Aquaculture Improvement Program (AIP) untuk memenuhi gap yang
ada terhadap standard ASC Shrimp.
Perusahaan seafood savers
Menjembatani pelaku industri dalam mewujudkan perikanan Indonesia yang berkelanjutan
Rabu, 20 Juni 2018
Bersama Menjaga Kualitas Air, Kunci Kemajuan Budidaya Rumput Laut di Takalar
“Kualitas air tambak berperan besar
dalam keberhasilan budi daya rumput laut Gracilaria,” papar Idham Malik
(WWF-Indonesia) siang itu (15/05), di hadapan lima belas petani tambak yang
tergabung dalam Kelompok Samaturu’e. Sekretariat kelompok pembudidaya rumput
laut Gracilaria di Desa Soreang, Kecamatan Mappakasunggu ini menjadi lokasi
digelarnya pelatihan tambak mengenai pentingnya menjaga kualitas air.
Selain MSC dan ASC, PT Samudera Eco Anugerah Targetkan Standar CoC dalam Skema Bisnisnya
Resmi mendaftarkan perusahaannya
menuju sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC) pada tahun 2015, PT
Samudera Eco Anugerah Indonesia kembali mendaftarkan diri di keanggotaan
Seafood Savers, WWF-Indonesia, menuju standar CoC (Chain of Custody) tahun ini.
Upaya PT. Kemilau Bintang Timur Wujudkan Bisnis Perikanan Rajungan Lestari
Industri pengolahan rajungan menjadi
bisnis perikanan yang sangat potensial di Indonesia sejak tahun 1990-an dengan
tujuan utama ekspor adalah pasar Amerika Serikat. Persaingan harga antar
produsen semakin sengit yang diikuti dengan meningkatnya produksi hasil
tangkapan rajungan hampir di seluruh wilayah utara Pulau Jawa, sisi timur
Sumatera, Selat Malaka dan Selatan Sulawesi. Perusahaan pengolah rajungan pun
menyebar di wilayah Utara Jawa seperti Cirebon, Rembang, Demak, Pati, Jepara,
Pemalang, Karawang, Jakarta hingga wilayah timur Indonesia. Termasuk salah
satunya adalah PT Kemilau Bintang Timur (PT KBT) yang beroperasi di Kabupaten
Jepara, Jawa Tengah.
Exporter Asal Jember Bertekad Praktikan Budi Daya Udang Vanamei Berkelanjutan
Berdiri sejak tahun 1984, PT. Mega
Marine Pride merupakan perusahaan penyedia seafood yang berbasis di Jember,
Jawa Timur. Perusahaan ini bergerak dalam bisnis pengolahan udang vanamei
(Litopenaeus vannamei) yang dipasarkan dalam bentuk fresh dan matang, seperti
udang nobashi.
Baramundi dan Kerapu Cantang Bali Siap Diproduksi Berkelanjutan

Langganan:
Postingan (Atom)